Dalam beberapa tahun terakhir, F1 Esports semakin populer, dengan semakin banyak pemain bersaing untuk mendapatkan hadiah dan pengakuan di dunia balap virtual. Namun, dengan meningkatnya popularitas dibarengi dengan peningkatan tuduhanan kecurangan dan sekarang semua mata tertuju pada pembalap Esports dari tim Haas F1, Thomas Ronhaar.
Baru-baru ini judul seperti "Apakah Thomas Ronhaar curang?" atau "kontroversi kecurangan Thomas Ronhaar F1" atau "Thomas Ronhaar Exposed" sering digunakan dalam beberapa judul video YouTube, dan sebagian besar memberikan pendapat mereka tentang dugaan kecurangan (atau tidak) Ronhaar dalam kompetisi yang dia ikuti. Dan tentu saja, tidak satupun dari mereka yang 100% yakin.
Tuduhan ini telah menyebabkan kontroversi dan perdebatan sengit dalam komunitas Esports Formula 1, karena para pemain dan penggemar sama-sama berseteru bagaimana cara mempertahankan agar permainan tetap adil dan kompetitif.
Mengapa Tuduhan Kecurangan Thomas Ronhaar Masih Terus Ada
George Morgan, seorang komentator di PSGL (Premiere Sim Gaming Leagues), baru-baru ini menyatakan di Twitter bahwa PC Thomas Ronhaar telah diperiksa secara independen sebanyak enam kali dan dinyatakan bersih dari kecurangan. Lalu, mengapa banyak orang masih meragukan Ronhaar meskipun PC dia telah diperiksa dan dinyatakan bersih sebanyak enam kali?
Mengenai situasi Thomas Ronhaar - saya ingin menjelaskan bahwa dia telah diperiksa secara independen oleh orang yang sama yang menangkap Edouardo Leo - dan PC serta sistemnya sudah diperiksa 6 kali dan dinyatakan bersih. -George Morgan
Sebenarnya pernyataan George Morgan sudah cukup untuk menghentikan rumor ini, tampaknya masyarakat tetap tidak yakin dan terus menuduh Thomas Ronhaar melakukan kecurangan.
Untuk memahami situasinya secara utuh, kita harus menelusuri momen-momen penting yang menyebabkan dugaan kecurangan tersebut masih terus digaungkan.
Insiden Frederik Rasmussen dan Thomas Ronhaar di F1 Esports
Pada ajang F1 Esports Meksiko GP pada November 2022, Frederik Rasmussen mengejutkan semua orang dengan melakukan divebomb yang ceroboh terhadap Thomas Ronhaar saat mereka berdua bersaing memperebutkan podium. Akibatnya, Rasmussen menerima 10 grid penalti di balapan berikutnya di C.O.T.A. US GP.
Awalnya, banyak yang setuju bahwa manuver Rasmussen selama GP Meksiko tidak profesional. Namun, ketika tuduhan kecurangan dilontarkan terhadap Thomas Ronhaar beberapa bulan kemudian, insiden tersebut ditinjau kembali oleh orang - orang, bahkan ada yang menyatakan dukungan terhadap tindakan Rasmussen.
Menurut beberapa orang, Rasmussen menguji mobil Ronhaar dengan sengaja melakukan kontak atau benturan tinggi saat bertarung di GP Meksiko. Namun, hal ini sulit dibuktikan dan sayangnya, tindakan Rasmussen tidak membuktikan apa-apa kecuali hanya memberinya penalti.
Saat saya menelusuri akun Twitter Rasmussen, tidak ada penjelasan atau bahkan permintaan maaf darinya terkait kejadian ini, dan inilah salah satu alasan mengapa tuduhan itu tetap ada. Dengan menutup-nutupi penjelasan yang sebenarnya di antara mereka sendiri (pengemudi dan official), mereka membiarkan masyarakat membuat teori konspirasi mereka sendiri.
Kualifikasi Thomas Ronhaar yang Mencurigakan
Alasan mengapa tuduhan tentang Ronhaar masih belum pasti adalah karena pola hasil kualifikasinya. James Dorothy dari channel YouTube "TRL Limitless" mengatakan di videonya bahwa Thomas Ronhaar selalu memiliki waktu kualifikasi yang (hampir) sempurna di sesi Q1-nya.
Ronhaar biasanya mendapat margin waktu yang signifikan dari pembalap lainnya di Q1. Dengan begitu, Ronhaar akan menghemat lebih banyak ban baru untuk digunakan di sesi Q2 atau Q3. Dengan keunggulan itu, Ronhaar bisa mendapatkan posisi grid yang bagus saat balapan.
Dalam videonya, TRL Limitless juga menunjukkan perbandingan onboard kualifikasi Thomas Ronhaar dan Jarno Opmeer. Dia dapat menemukan perbedaannya, tetapi masih belum ada bukti kuat bahwa Ronhaar menggunakan cheat atau hack apa pun.
Mod Grip Hack itu ada! Tapi bukan di Ronhaar
Hingga saat ini, pada kompetisi game F1 22, setidaknya ada 3 pembalap virtual (Jamie Mels, Bugrahan Duman, dan Eduardo Leo) yang didiskualifikasi dari liga karena ketahuan curang menggunakan mod grip hack. Salah satu pembalap bahkan mengaku menggunakan mod grip hack saat balapan di liga kompetitif.
Baru-baru ini, saat live streaming (Maret 2023), seorang pembalap Williams F1 Esports, Alvaro Carreton, kedapatan membuka folder yang berisi mod grip hack. Tetapi dia mengklarifikasi bahwa dia telah menjadi bagian dari penyelidikan atas aktivitas mencurigakan di dalam komunitas. Dia juga menambahkan bahwa dia membagikan temuan tersebut dengan EA/Codemasters untuk menghilangkan kecurangan.
Pernyataan lengkap dari Alvaro Carreton di sini.
Dari fakta-fakta ini, jelas bahwa ada mod grip-hack dan beberapa orang telah menggunakannya untuk mendapatkan keuntungan yang tidak adil dalam balapan kompetitif. Dalam kasus Ronhaar, hanya ada tuduhan kecurangan, tanpa bukti yang jelas.
Jarno Opmeer mengundurkan diri dari Kompetisi
Saat Putaran 8 PSGL pada Maret 2023, Jarno Opmeer mengumumkan di Twitter bahwa ini akan menjadi partisipasi terakhirnya dalam kompetisi tersebut. Opmeer menyatakan bahwa dia sudah tidak semangat lagi mengikuti balapan kompetitif di game F1 22 dan tidak lagi menikmati game. Dia juga menyebutkan bahwa dia tidak suka berlatih untuk balapan.
Opmeer mengatakan hingga rilis F1 23, dia hanya akan bermain F1 22 biasa - biasa saja, seperti mengadakan open loby atau bermain Co-op dengan rekan setimnya, Jake Benham.
Jika Anda tidak mengikuti perkembangan Opmeer, keputusan ini mungkin terlihat mengejutkan. Namun, bagi yang mengikutinya sebagai subscriber atau fans, pengumumannya bisa dimaklumi. Opmeer mengalami serangkaian hasil buruk dalam balapan terakhir, dengan hanya satu kemenangan di PSGL.
Secara keseluruhan, performanya di pertandingan F1 22 belum menyamai pencapaiannya sebelumnya sebagai juara dunia F1 Esports dua kali.
Sayangnya, keputusan Opmeer berdampak tidak langsung pada tuduhan terhadap Thomas Ronhaar. Beberapa orang berspekulasi bahwa keluarnya Opmeer dari kompetisi terkait dengan rasa frustrasinya bersaing dengan Ronhaar, karena tidak ada tindakan yang diambil terhadapnya meskipun keluhan ini sudah ada selama berbulan-bulan.
PSGL mempersingkat jumlah balapan
Setelah Jarno Opmeer keluar dari liga, PSGL mengumumkan bahwa mereka akan mempersingkat musim F1 PC saat ini menjadi 11 balapan (dari awalnya 14 balapan).
PSGL telah mengambil keputusan untuk mempersingkat musim F1 PC saat ini menjadi hanya 11 balapan, daripada yang semula 14 balapan, di tengah keadaan F1 22 dan komunitas pada umumnya. Sudah beberapa minggu keadaan tidak kondusif bagi PSGL dan untuk kancah balap liga pada umumnya, terutama yang terkait dengan tuduhan adanya kecurangan. -PSGL
Pernyataan lengkap dari PSGL terkait pengumuman tersebut di sini.
Bisa dimaklumi jika mereka memutuskan untuk mempersingkat jumlah balapan, saat balapan, belakangan ini di live chat didominasi oleh orang-orang yang menuduh Ronhaar melakukan kecurangan. Orang-orang tampaknya tidak yakin bahwa Ronhaar tidak curang.
Tidak ada klarifikasi yang jelas dari penyelenggara kompetisi!
Sejak tudingan itu muncul, belum ada pernyataan apapun dari official atau penyelenggara kompetisi seperti F1 Esports Official, PSGL Official, maupun WOR Official (kompetisi F1 22 yang diikuti Ronhaar). Mereka sebenarnya bisa saja mengeluarkan pernyataan yang mengatakan "Thomas bersih, tolong hentikan tuduhan itu" dengan kata-kata yang lebih diplomatis tentunya.
Satu-satunya pernyataan mengenai tuduhan tersebut berasal dari PSGL, tetapi tidak secara langsung menjawab tuduhan yang sebenarnya. Hanya pengingat untuk tetap menghormati dan mengikuti aturan chat saat streaming.
Menjelang balapan PC F1 malam ini, kami ingin mengingatkan semua penonton untuk tetap menghormati dan mengikuti aturan obrolan streaming kami sepanjang waktu.
Jika tidak kami akan memberikan hukuman penangguhan sementara atau larangan menonton di channel YouTube PSGL
Jika sudah dimengerti, mari kita nikmati balapan -PSGL
Jika mereka mengeluarkan pernyataan lebih awal dan dengan berani menyebutkan tuduhan terhadap Ronhaar, saya yakin para penggemar sim racing tidak akan gelisah seperti situasi saat ini. Sayangnya, mereka tidak mau mengambil resiko dan lebih memilih membiarkan para penggemar membuat interpretasi sendiri - sendiri.
Tidak ada klarifikasi yang jelas dari tim!
Situasi Ronhaar hanya ditanggapi dengan keheningan dari semua tim, termasuk timnya sendiri. Akibatnya, ia tampaknya menjadi sasaran empuk untuk diejek tanpa dukungan siapa pun. Satu-satunya orang yang secara terbuka mendukungnya adalah George Morgan, komentator di PSGL. Pernyataan Morgan sedikit membantu Ronhaar merespon tuduhan - tuduhan kecurangan, tetapi tim lain masih belum mengambil sikap.
Kecuali Ronhaar terbukti bersalah melakukan kecurangan, timnya harus mendukungnya! Jika kesepuluh tim memberikan pernyataan dukungan, itu akan menunjukkan keyakinan mereka bahwa dia tidak bersalah dan dianggap serius oleh masyarakat. Sungguh menyedihkan melihat kondisi seperti ini, masih belum ada bukti kecurangan tapi semua tim tampaknya menunggu pengumuman kecurangannya.
Tidak ada klarifikasi yang jelas dari Thomas Ronhaar!
Sejauh ini, belum ada pernyataan tegas dari Thomas Ronhaar yang menyangkal adanya kecurangan atau penggunaan mod untuk keuntungan pribadi. Sejauh yang saya cari, saya tidak dapat menemukan pernyataan yang jelas dari Ronhaar bahwa dia tidak melakukan kecurangan.
Tidak adanya pernyataan yang jelas dari Ronhaar terkait tuduhan kecurangan menimbulkan keraguan tentang transparansi dan kesediaannya dalam menghadapi tuduhan tersebut. Sikap seperti ini dapat berdampak negatif pada reputasi dan kariernya.
Penting bagi pemain profesional untuk bersikap transparan dan terus terang tentang tindakan mereka saat menghadapi tuduhan. Ronhaar seharusnya maju dan berani menyangkal tuduhan secara langsung dan transparan untuk membersihkan namanya dan mendapatkan kembali kepercayaan publik dan pembalap lainnya.
Kesimpulan
Kesimpulannya, dugaan kecurangan Thomas Ronhaar mendapat perhatian signifikan di komunitas esports F1 karena sejumlah faktor. Pertama, insiden Frederik Rasmussen mendorong Ronhaar dalam perlombaan menimbulkan kecurigaan tentang legitimasi penampilannya.
Selain itu, hasil kualifikasi Ronhaar menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang kemampuannya sebagai pembalap. Meskipun penyelidikan membuktikan bahwa cheat grip hack tidak digunakan oleh Ronhaar, hasilnya terus dipertanyakan.
Selain itu, keluarnya Jarno Opmeer dari kompetisi dan pengurangan jumlah balapan PSGL juga berkontribusi pada meningkatnya kekhawatiran terhadap meningkatnya jumlah kecurangan yang ada.
Yang sangat memprihatinkan adalah kurangnya pernyataan yang jelas dari pejabat, tim, dan Ronhaar sendiri, yang membuat penggemar sim racing mengambil kesimpulan sendiri - sendiri dan memicu penyebaran teori konspirasi. Sangat penting bagi semua pihak yang terlibat untuk menangani tuduhan ini secara transparan dan komprehensif untuk memastikan integritas balapan virtual yang kompetitif.
Jimmy Broadbent akhirnya hadir!
Baru-baru ini, Jimmy Broadbent berbicara dengan Jarno Opmeer tentang masalah ini di channel milik nya. Ini adalah pertama kalinya Jarno Opmeer memberikan pendapat lengkapnya tentang situasi saat ini. Saya sarankan kalian menonton video nya untuk menambah perspektif.
Dan Jimmy juga menambahkan pada halaman komentarnya bahwa dia juga telah menghubungi Thomas Ronhaar untuk mendengar pendapatnya. Saya sangat berharap Thomas memberikan pernyataan berani seperti "Saya tidak curang, dan tidak akan curang!" atau semacamnya untuk kebaikannya sendiri.
Sehari kemudian, Jimmy memperbarui komentarnya yang disematkan dan menambahkan kalimat ini:
Thomas menanggapi pesan saya dan memutuskan bahwa dia tidak ingin tampil dalam wawancara. Dia merespon dengan sangat sopan tetapi tidak ingin memberikan komentar apapun ke topik ini. -Jimmy Broadbent
Saya agak kaget saat membacanya pertama kali, tetapi setidaknya dia sudah konsisten dengan pendiriannya untuk tidak membahas masalah ini dimanapun. sebenarnya, ini akan menjadi skenario yang bagus jika saat semuanya terungkap dan Thomas Ronhaar benar - benar dinyatakan tidak curang.
Mengingat keadaan saat ini, semua mata masih tertuju pada Ronhaar dan sepertinya semua orang menunggunya mengakui bahwa dia telah curang.
Update F1 23!
Baru - baru ini saat kompetisi PSGL, Jarno Opmeer mengeluarkan komentar yang mengejutkan, Opmeer secara jelas menuduh Thomas Ronaar licik dan curang saat live di Twitch. Saya sudah membuat artikel terpisah tentang hal tersebut silahkan dibaca disini: Opmeer Sebut Ronhaar Licik and Curang Saat Live: "Tensi sedang tinggi"
Ronhaar Finish Posisi satu di balapan LAN F1 Sim Racing!
Yup!. Akhirnya, Thomas Ronhaar berhasil membuktikan secara jelas bahwa dia tidak melakukan kecurangan saat balapan online. Ronhaar berhasil menang di balapan F1 Sim Racing 2023 dengan format balapan lokal atau LAN.
Balapan LAN dikenal sebagai balapan yang sulit (walaupun tidak 100 persen) untuk diakali karena semua pembalap berada didalam satu ruangan dan semua peralatan yang digunakan oleh pembalap tidak ada yang berbeda.
Berikut pembahasan lengkapnya: Thomas Ronhaar Akhirnya Membuktikan Dia Tidak Curang di Balapan F1 Sim Racing
Baca juga:
- Pemain F1 22 ini Ketahuan Curang dan Langsung Dikeluarkan
- Top 5 Game Balap Mobil Paling Realistis untuk PC
- Tim Esports Ini Curang dan Juara di Virtual Daytona 24h
- Wow! Segini Harga Parkir Kapal Pesiar saat Monaco Grand Prix
- Toto Wolf Tidak Setuju dengan Anti-Red Bull Tweaks, Apa itu?
- Memalukan, Petenis Ini Memaksa Tim Indonesia/Jepang Didiskualifikasi Karena Bola Tidak Sengaja Terkena Ball Girl
Tidak ada komentar