Yup, akhir - akhir ini dunia sim racing sepertinya banyak mendapatkan berita yang bikin kesal. Setelah kemarin ada yang curang di liga F1 22, sekarang ada tim Esports yang curang di Virtual Daytona 24h 2023 dan juara.
Tim Williams Esports saat ini sedang mendapatkan pemberitaan yang tidak bagus. Salah satu pembalap Williams Esports, Alxander Spetz, diduga memanfaatkan sistem penalti di game iRacing yang membuatnya bisa mengambil jalur paling dalam (bahu jalan) di sirkuit Daytona International Speedway.
Alxander Spetz menggunakan bahu jalan saat melakukan sesi kualifikasi di group paling tinggi di event Virtual Daytona 24h. Tentu saja strategi tersebut membuatnya menjadi yang tercepat dan mendapatkan posisi pertama (pole position) di sesi kualifikasi.
Menggunakan bahu jalan (apron) untuk memangkas waktu
Seperti yang kita ketahui, sirkuit Daytona terkenal dengan banking atau belokan miring nya. Jalur banking di sebuah sirkuit membuat mobil lebih mudah berbelok dengan kecepatan yang tinggi. Namun sepertinya Alxander Spetz (dan tim Williams Esports) lebih memilih bahu jalan yang datar dari pada tikungan banking.
Seperti gambar diatas, Alxander Spetz terlihat menggunakan bahu jalan yang berada di jalur paling dalam di sirkuit Daytona saat sesi kualifikasi. Secara teori jalur dalam (inside line) memang akan memberikan waktu lebih cepat dari pada jalur luar.
Namun jalur dalam yang ada di sirkuit Daytona ini dibuat khusus untuk mobil yang sedang dalam keadaan darurat, bukan untuk jalur balapan. Dalam peraturan pun jalur paling dalam ini tidak dianggap sebagai lintasan balap.
Saat balapan atau sesi kualifikasi, ketika mobil kita mengalami kerusakan seperti menabrak pembatas, pecah ban, habis bensin, dll. Pembalap diwajibkan mengambil jalur bahu jalan agar tidak menghalangi pembalap lain yang sedang melakukan balapan di jalur utama.
Kelemahan sistem iRacing
Selain para peserta yang "terlalu kreatif" hingga merugikan orang lain, pihak pengembang atau penyelenggara juga perlu dimintai pertanggungjawaban. Karena walaupun bahu jalan hanya untuk keadaan darurat, pembalap yang memanfaatkan jalur tersebut untuk memangkas waktu, tidak diberi peringatan atau penalti.
Hal ini pun dijadikan alasan tim Williams Esports untuk tetap menggunakan bahu jalan karena dari sistem iRacing pun tidak ada informasi apapun saat balapan berlangsung. Tim Williams Esports memanfaatkan kelemahan sistem ini untuk keuntungan pribadi.
We try to grow SIM racing, we work hard to get a reputation and then this. And that’s why some of this kids will never succeed in real race life. You do that on a real qualy for the biggest event of the year and you are out of the paddock the moment you park your car - @TonyKanaan (Juara Daytona 24hr 2015)
Saat diberi tanggapan oleh mantan Juara Daytona 20h, tim Williams Esports bersikap "bertahan" dan membeli driver nya yang dianggap memanfaatkan peluang yang ada.
I understand the point and frustration but as an esports team we have obligations to win races for the partners and brands that invest in us. If the game allows it we take it, or we get outplayed by those that do it to us. Really the game needs to be stricter. - Seb Hawkins (Manajer Williams Esports)
Dari tanggapan diatas terlihat manajer Williams Esports yang mendukung pembalapnya yang menggunakan bahu jalan dalam sesi kualifikasi.
Terbukti melanggar peraturan, Williams Esports tetap memegang gelar juara
Walaupun salah satu pembalapnya sudah terbukti melanggar peraturan, gelar juara 1 Virtual Daytona 24h 2023 tetap menjadi hak Williams Esports, wow...
Dari informasi yang berkembang, akun Alxander Spetz telah dibekukan sementara (temporary banned) oleh pihak iRacing. Dengan begitu, sudah jelas dan dikonfirmasi dengan diberikannya hukuman ini bahwa Alxander Spetz telah melanggar regulasi atau 'sporting code' di game iRacing, khususnya di sirkuit Daytona International Speedway.
Namun anehnya, gelar juara 1 yang didapatkannya untuk tim Williams Esports tidak dibatalkan. Dengan begitu Gelar juara Virtual Daytona 24h di iRacing secara resmi tetap diberikan kepada tim Williams Esports.
Jenson Button tidak setuju pembekuan akun
Why should he get a ban for pushing the boundaries of the game? His lap should be disallowed in qualifying but not banned. In the real world if you cut a corner to gain an advantage your lap gets deleted, end of - Jenson Button (Mantan Juara Dunia F1, Williams Racing Ambassador)
Mantan juara dunia Formula 1, dan juga brand ambassador dari Williams Racing, Jenson Button, berpendapat bahwa pembekuan akun sementara terlalu berlebihan. Jenson menganggap lebih baik catatan waktu kualifikasi nya saja yang dibatalkan, bukan akunnya malah dibekukan.
Dari sudut pandang mantan pembalap profesional mungkin komentar Jenson bisa dijadikan masukan, namun sayangnya Jenson saat ini juga sebagai brand ambassador dari Williams, jadi bisa dipastikan komentarnya sudah tidak netral lagi jika kasusnya berhubungan dengan tim yang diwakilinya, Williams Racing.
Pernyataan dari Williams Esports
Akhirnya, setelah beberapa hari melakukan investigasi (terhadap tim nya sendiri), Williams Esports mengeluarkan pernyataan terkait kejadian di acara Daytona 24. Berikut isi pernyataannya.
WILLIAMS ESPORTS STATEMENT
Following our investigation into the events of the iRacing Daytona 24, we find that the actions of some members of the Williams Esports team breached our standard for acceptable team conduct. We apologise wholeheartedly for that, both to our fellow competitors and to the wider Esports community.
We would additionally like to state that the social media post put out by one of our team members was not authorised nor does it reflect the values of Williams Esports. Those opinions are not reflective of the team position and have since been deleted.
We believe in fair racing and competing to win, but that needs to be with integrity and in the spirit that is part of our DNA. We make a commitment to coach and educate our drivers and team, helping them to balance the demands of intense competition with our values.
It's crucial to have robust and consistent regulation in all sports. Williams Esports, as a key player in the industry, is continuously committed to working with game developers and tournament organisers to ensure consistent enforcement of clear regulations and consequences for breaches. Accountability, integrity and regulation are key to the continued growth and sustainability of sim racing, and of the wider esports industry and we are committed to driving that forward.
WILLIAMS/ESPORTS
(via Twitter)
Itu dia sodara - sodara pernyataan dari tim Williams Esports, dengan statement tersebut dapat dipastikan bahwa Williams Esoprts setuju dengan komunitas sim racing kebanyakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh driver dan tim Williams Esports di acara Daytona 24 kemarin adalah tindakan kecurangan.
Apakah Williams Esports akan mengembalikan gelar juara dan piala dari acara Daytona 24? Saya sara tidak.
Baca juga:
- Opmeer Sebut Ronhaar Licik and Curang Saat Live: "Tensi sedang tinggi"
- Pemain F1 22 ini Ketahuan Curang dan Langsung Dikeluarkan
- Top 5 Game Balap Mobil Paling Realistis untuk PC
- Berapa Harga Game iRacing untuk Pemula?
- Sedang Viral, Apa arti dari "Dentist" di Dunia Balap Mobil?
- Hogwarts Legacy: Sempat Dihujat, Sekarang Memecahkan Rekor Penonton di Twitch
- Daftar Mobil dan Sirkuit Gratis di Game RaceRoom Racing Experience
- Le Mans Ultimate: Apa yang Membuat Game Ini Istimewa?
Tidak ada komentar