Setelah balapan di Hungaria yang membuat tim Ferrari kembali dipertanyakan pilihan strateginya, tim prinsipal Ferrari, Mattia Binotto nampaknya punya pandangan berbeda. Mattia Binotto menegaskan bahwa tidak ada yang harus dirubah di tim Ferrari.
"Tidak ada yang harus dirubah, Saya percaya ini hanya masalah kepercayaan diri, pembelajar, membangung tim, menambah pengalaman, menabah keahlian," -Mattia Binotto
Tim Ferrari di F1 tahun ini mungkin menjadi salah satu "hot topic" yang terus menjadi perbincangan. Setelah berhasil mengambil poin penuh di balapan pembuka di Bahrain, Ferrari nampaknya kembali ke setelan awal ya, selalu saja ada faktor yang membuat mereka tidak dapat mengambil poin penuh.
Baca juga: Lebih Konsisten dari Ricciardo, Lando Norris: MCL36 Tidak sesuai keinginan sayaMattia Binotto: Tidak Ada yang Harus Dirubah di Ferrari
Mattia menjelaskan bahwa selama 12 kali balapan di paruh musim pertama ini tim Ferrari selalu kompetitif dan tidak ada alasan bagi mereka untuk merubah pendekatan di paruh musim kedua. Mattia juga menjelaskan bahwa Ferrari hanya perlu menganalisa balapan di Hungaria kemarin dan mencoba menjadi lebih kompetitif lagi seperti balapan - balapan sebelumnya.
"Tapi jika saya melihat lagi hasil di paruh musim pertama balapan, tidak ada alasan untuk kami merubah cara atau pendekatan ke setiap balapan. Saya pikir kami hanya perlu memahami balapan di Hungaria agar tetap bisa kompetitif, seperti yang selalu kita tunjukan di 12 balapan terakhir. Tidak ada alasan untuk kami tidak kompetitif di balapan - balapan selanjutnya." -Mattia Binotto
Terlepas dari banyaknya kritikan terhadap strategi yang diambil Ferrari, boss Ferrari menegaskan bahwa di Hungaria tim Ferrari hanya kalah kencang saja dibanding tim Red Bull dan Mercedes. Setelah di kritik karena memilih ban Hard untuk Charles Leclerc saat pit kedua, Mattia sepertinya berusaha untuk tidak menyalahkannya kepada tim Ferrari, melainkan ke kemampuan mobil.
"Kami hanya kalah kencang di Hungaria" - Mattia Binotto
Tim strategi penantang utama Ferrari di F1, Red Bull, memiliki pendapat lain tentang "blunder" Ferrari yang memilih ban Hard saat di Hugaria, Tim strategi Red Bull, Hannah Schmitz, berpendapat bahwa di Hungaria Ferrari hanya kurang beruntung saja.
Hannah menjelaskan, Red Bull juga memiliki strategi alternatif dengan menggunakan ban hard namun saat itu menurut Red Bull ban Hard kurang cocok karena cuaca yang terlalu dingin dan terlalu beresiko. Namun sepertinya tim Ferrari memiliki pendapat lain tentang ban Hard.
Baca juga: Kontrak Monaco GP Terhambat, Nico Rosberg: Karena Panitia Lokal
Tidak hanya strategi, Driver Error juga menyumbang poin minus untuk Ferrari
Selain pemilihan strategi yang kadang menimbulkan banyak pertanyaan, tim Ferrari juga kadang kehilangan poin karena kesalahan dari pembalapnya atau driver error.
Yang paling diingat adalah saat di French GP, ketika Charles Leclerc sedang nyaman memimpin balapan dia salah memposisikan mobil sehingga membuat mobil kehilangan keseimbangan dan menambrak tembok pembatas.
Pada balapan tersebut Leclerc harus menyudahi balapan lebih awal (DNF). Pada saat itu Leclerc sedang memimpin balapan dan otomatis kehilangan 25 poin (jumlah poin untuk peringkat pertama).
Saat ini tim Scuderia Ferrari ketinggalan 97 poin dari tim Red Bull yang berada di puncak klasemen tim. Perbedaan poin tersebut dianggap cukup besar karena seringkali Ferrari kehilangan banyak poin saat mereka sedang memimpin balapan.
Max Verstappen juga nampaknya sangat nyaman di puncak klasemen pembalap dengan memiliki 258 poin dibanding Charles Leclerc dengan 178 Poin. Dengan kondisi seperti ini nampaknya Charles Leclerc harus bekerja lebih keras untuk mendekatkan lagi jarak poin di klasemen driver.
Semoga pembahasan mengenai tim Ferrari yang percaya bahwa mereka tidak butuh perubahan untuk paruh musim kedua ini bermanfaat. Bagaimana pendapat anda? Tetaplah menjadi pengguna yang bijak! #beWiseUser!
Baca juga: Blunder Ferrari di Hungaria, Hannah Schmitz: Mungkin Mereka Punya Data Berbeda
Tidak ada komentar