Penyelenggaraan Monaco GP di tahun 2023 (dan seterusnya) masih belum bisa dipastikan. Bahkan sekarang sudah sampai di pertengahan musim pun belum ada kejelasan. Mantan juara dunia F1 tahun 2016, Nico Rosberg memberikan informasi menarik perihal kenapa negosiasi Monaco GP kali ini sangat alot.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Monaco mendapatkan "kontrak spesial" dari F1 karena nama Monaco GP sangat bersejarah untuk F1. Jadi sangat wajar jika Monaco termasuk kedalam negara yang selalu mendapatkan "diskon besar" dari F1.
"Monaco GP harus tetap diselenggarakan, namun pihak panitia lokal juga harus mau beradaptasi. Contohnya, kita masih sering melihat banner dari perusahaan - perusahaan yang sudah jelas menjadi kompetitor langsung sponsor resmi F1. Jadi ya, situasinya masih rumit dan mereka harus segera menyelesaikannya." -Nico Rosberg
Nico Rosberg memberikan informasi bahwa salah satu alasan kenapa negosiasi perpanjangan kontrak Monaco GP kali ini sangat lambat adalah karena panitia lokal (Automobile Club de Monaco). Nico menjelaskan bahwa panitia lokal masih saja memaksa untuk menghadirkan sponsor yang secara langsung bersaing dengan sponsor tetap F1.
Baca juga: Wow! Segini Harga Parkir Kapal Pesiar saat Monaco Grand Prix
Kontrak Monaco GP Terhambat, Nico Rosberg: Karena Panitia Lokal
Nico Rosberg mengatakan bahwa terhambatnya kontrak Monaco GP untuk tahun 2023 dan seterusnya adalah karena pihak panitia lokal, Automobile Club de Monaco, harusnya lebih menghargai pihak Formula 1.
Contohnya adalah perusahaan jam tangan mewah Tag Heuer yang selalu menjadi sponsor di Monaco GP. Tag Heuer adalah kompetitor langsung perusahaan jam tangan mewah Rolex, sponsor resmi Formula 1 secara global.
"Di Monaco GP kita sering melihat banner "Tag Heuer, Jam tangan resmi Monaco Grand Prix". Tolong lihat juga disana ada jam dinding Rolex yang sangat besar. Rolex membayar sangat mahal untuk menjadi sponsor resmi Formula 1. Bagi kita sebagai penonton mungkin tidak masalah, tetapi Hal ini sangat serius di persaingan jam tangan mewah." -Ted Kravitz
Hal seperti ini tentunya akan selalu menimbulkan masalah, minimal protes dari salah satu perusahaan yang merasa dianggap tidak eksklusif lagi di event tersebut walaupun sudah membayar mahal. Jika kita lihat onboard mobil F1 saat balapan di Monaco tahun 2022 ini, kita akan melihat logo Rolex yang berdekatan dengan logo Tag Heuer.
Baca juga: Max Verstappen Siap Kembali ke Netflix: Drive to Survive, Ini Syaratnya
Pangeran Monaco Ikut Terlibat
Kondisi yang rumit ini ikut menyeret nama pangeran monaco, Prince Albert II. Dikabarkan bahwa pangeran Albert ikut dalam negosiasi ini karena beliau ingin permasalahan ini segera selesai. Untuk detailnya memang sampai saat ini masih belum jelas namun semoga saja ini menjadi pertanda baik.
“Pangeran Monaco pun sampai ikut menengahi, karena Automobile Club terus saja bersikeras dengan mereka,” -Nico Rosberg
Keterlibatan pangeran Albert II ini dianggap wajar karena gelaran Monaco GP bukan event tahunan biasa untuk Monaco, tetapi sudah dianggap seperti "acara kenegaraan" juga. Setelah acara selesai, biasanya Pangeran Albert dan Putri Charlene menyerahkan piala kepada para juara di podium.
Monaco termasuk negara kecil jika dibandingkan dengan negara - negara penyelenggara balapan F1 lainnya, dengan populasi yang hanya 40.000 jiwa (2020), wajar saja jika pihak kerajaan selalu terlibat dalam berbagai kegiatan di negara tersebut.
Informasi terakhir dari penyelenggaraan Monaco GP tahun depan masih dalam tahap negosiasi. Walaupun kemungkinan besar tetap akan diselenggarakan, kondisi ini dianggap "menghawatirkan" karena umumnya informasi perpanjangan kontrak kerjasama diumumkan satu atau dua tahun sebelum kontrak berakhir.
Baca juga:
Tidak ada komentar