Kantor Televisi ASTRO | focusmalaysia.my |
Penyedia televisi satelit asal Malaysia, Astro, telah mendeteksi akses ilegal terhadap sistem dan data pelanggan yang mereka miliki. TV Malaysia ASTRO diretas untuk kedua kalinya, setidaknya untuk waktu 14 bulan terakhir.
Informasi ini pun didapatkan langsung dari pengumuman resmi yang dikeluarkan TV Malaysia ASTRO pada halaman websitenya.
"Baru - baru ini TV Malaysia Astro mendeteksi bahwa ada akses yang ilegal terhadap data pelanggan kami, seperti Nama, nomor NRIC, tanggal lahir, jenis kelamin, ras, dan alamat. Ada kurang dari 0,2% pelanggan kami yang terkena dampak dari kejadian ini."
Seperti itulah kira - kira kalimat pembuka dari pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh Astro di situs resminya. (baca: https://www.astro.com.my/notice)
TV Malaysia ASTRO dengan 5,7 Juta Subscriber
Mari kita berhitung. Berdasarkan pengumuman resminya, TV Malaysia Astro mengatakan bahwa hanya 0.2 persen dari semua pelanggannya yang terkena dampak peretasan ini. 0.2% dari 5,7 juta subscriber adalah 11.400 (sebelas ribu empat ratus).
Maka ada 11.400 pelanggan TV ASTRO yang terkena dampak dari peretasan (hacked) ini.
Walaupun ada lebih dari sebelas ribu pengguna yang terkena dampak, Astro meyakinkan para penggunanya bahwa tidak ada informasi yang berhubungan dengan keuangan yang diperoleh para peretas atau hacker tersebut.
Beruntung, tim IT segera menemukan aktifitas mencurigakan tersebut sehingga dapat segera mencegahnya.
Hampir semua media dan pihak dari TV Malaysia ASTRO sendiri tetap menahan diri untuk tidak berkomentar lebih jauh tentang insiden ini. Salah satu alasannya karena pihak berwenang Malaysia saat ini sedang menyelidiki kasus ini. Pelanggan yang memiliki data yang "dikompromikan" juga telah diberitahu.
astro.com.my/notice |
Tahap penyelidikan pihak berwajib
"We informed the police, Malaysian Communications and Multimedia Commission and the Department of Personal Data Protection."
"Kami telah memberi tahu polisi, Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia dan Departemen Perlindungan Data Pribadi."
Untuk itu, sampai saat ini hanya sedikit informasi yang bisa didapatkan dari kejadian ini, khususnya dari pihak Televisi ASTRO.
Perlu diketahui, menurut situs Mashable, Kejadian seperti ini adalah insiden kedua setelah pelanggaran akses yang dilaporkan oleh Lowyat.net pada Juni 2018.
Baca juga: Malaysian satellite television provider Astro gets hacked for the second time in 14 months
Selama kejadian peretasan itu, sekitar 60.000 data pengguna Astro IPTV dijual informasi pribadi nya secara online dengan harga US $ 716 per 10.000 data.
Astro bukan satu-satunya perusahaan yang mengalami pelanggaran data dalam beberapa tahun terakhir ini. Sampai saat ini, ada peningkatan yang signifikan dalam aktivitas peretasan terutama menargetkan perusahaan besar.
Tidak hanya ASTRO
Perusahaan Reddit, Bloomingdale, Toyota, pegadaian Cebuana Lhuillier dan Jollibee yang berbasis di Filipina, dengan Departemen Kesehatan Singapura sendiri juga telah mengalami aksi peretasan pada aset - aset mereka.
Dengan begitu parahnya situasi peretasan seperti ini. Serangan dunia maya dan pelanggaran data sekarang dianggap sebagai risiko global serius keempat dan kelima menurut World Economic Forum pada tahun 2019.
Banyak dari peretas ini mencari informasi pribadi atau keuangan orang yang akan mereka jual atau gunakan untuk keuntungan mereka sendiri.
Mereka cenderung menargetkan bisnis besar seperti TV Mayalsia Astro ini, bank, penyedia medis atau layanan kesehatan, departemen pemerintah dan militer, dan lembaga pendidikan besar.
Bagaimana menurut anda? apakah penyerangan hacker semacam ini adalah hal biasa menurut anda? atau tidak terlalu berpengaruh signifikan untuk situasi bisnis global?
Artikel menarik lainnya dari rinditech.com:
Cara Cek Penyebaran Sinyal WiFi di Rumah atau Suatu Bangunan
Kenapa Anda Harus Menurunkan Tingkat Ketajaman (Sharpness) Gambar di TV Anda
Kenapa Anda Harus Menurunkan Tingkat Ketajaman (Sharpness) Gambar di TV Anda
Tidak ada komentar