Siapa yang tidak tau Flickr, situs tempat menyimpan dan
berbagi foto milik yahoo ini masih eksis sampai sekarang. Namun siapa sangka
bahwa nama Flickr tersebut sempat memberikan masalah kepada website tersebut,
tepatnya meningkatkan potensi kerugian bagi perusahaannya sendiri. Kok bisa?
Artikel ini dibuat untuk mendukung artikel mengenai nama
domain (baca: Tips Penting Memilih NamaDomain (alamat website) untuk semua jenis website), seperti yang kami
bahas pada artikel tersebut nama domain yang digunakan untuk sebuah website
(sudah terbukti) dapat mempengaruhi seluruh statistik dari website tersebut
seperti jumlah pengunjung (visitor), penjualan, pendapatan, efek yang
dihasilkan, dll.
Pada kasus Flickr ini berkaitan dengan jumlah pengunjung
/visitor pada website mereka. Seperti yang dipercayai oleh Rand Fishkin (Konsultan & Kontributor MOZ.com) Flickr.com dari
awal ingin menggunakan nama Flicker.com namun setelah tidak dapat memiliki nama
domain tersebut akhirnya perusahaan tersebut menyerah dan memutuskan untuk
menggunakan nama lain, yaitu Flickr.com (tidak ada huruf “e”).
Pada tahun 2000an tren yang terjadi saat itu adalah
menggunakan nama pelesetan (mirip – mirip) nama domain yang populer untuk
mendongkrak trafik akibat dari kesalahan pengetikan, tren ini juga (sepertinya)
mendorong Yahoo (pemilik Flickr)
untuk memilih nama Flickr.com sebagai pengganti nama Flicker.com yang tidak
bisa mereka dapatkan.
Bukan tanpa perjuangan, pada tahun 2007 Yahoo telah mencoba untuk membeli nama Flicker.com dari
pemiliknya saat itu (Perusahaan Bisnis asal Hong Kong bernama Ashanti) namun
sepertinya uang sejumlah $600.000 (6,6 Miliar Rupiah) tidak menarik hati si
pemilik untuk memberikan nama domain tersebut.
Pada tahun 2006 Ashanti membeli nama domain Flicker.com seharga $55.000
Beberapa waktu berjalan akhirnya Flickr sudah mulai dikenal
oleh masyarakat online di seluruh dunia sebagai tempat menyimpan dan berbagi
foto online. Sesuai prediksi bahwa Flickr.com akan lebih populer di dunia maya
ketimbang Flicker.com karena dilihat dari jenis perusahaan dan target
sasarannya yang berbeda.
“Masalah” kemudian muncul karena banyak dari visitor
potensial yang ingin mengunjungi website Flickr.com
malah tersesat ke website Flicker.com karena berbagai alasan dan yang pasti mereka
mempunyai nama yang mirip sehingga potensi visitor yang datang dari “kesalahan
pengetikan” sangat tinggi. Seperti yang di contohkan oleh Rish, seorang anak muda menyuruh orang tua mereka melihat foto nya
di Flickr.com namun orang tua tersebut tidak pernah menemukan foto anaknya karena
mereka mengunjungi situs (website) yang berbeda (Kemungkinan besar Flicker.com).
Barulah setelah 5 Tahun Flickr
berdiri, mereka dapat memiliki nama domain Flicker.com dengan proses yang berbelit – belit, bahkan Yahoo harus
menempuh jalur hukum demi mendapatkan nama tersebut dengan menuntut pemilik
Flicker.com saat itu (Ashanti) dengan berbagai tuduhan mulai dari tuduhan penjiplakan
sampai kepada tuduhan persaingan tidak sehat. Namun di tengah perjalanan Yahoo
mencabut semua tuntutan tersebut dan dikabarkan kedua belah pihak telah membuat
kesepakatan tertutup. Beranjak dari perjanjian tertutup tersebut Yahoo
mengumumkan bahwa mereka telah memiliki nama domain Flicker.com.
Ingin merasakan hasil dari kerja keras Yahoo demi
mendapatkan nama Flicker.com? Cobalah
anda buka situs Flicker.com (menggunakan huruf ‘e’) dan hasilnya anda akan
diarahkan ke website Flickr.com (tanpa huruf ‘e’) milik Yahoo.
Naah, gimana nih kawan – kawan, sudah terbukti kan bahwa
memilih nama domain harus dipertimbangkan secara matang, karena nama domain
bisa jadi menentukan nasib website kita dimasa yang akan datang.
Ngomong – ngomong Yahoo mengeluarkan dana berapa
miliar ya untuk mendapatkan nama Flicker.com tersebut??? Atau sudah mencapai
triliunan??