Informasi ini diperoleh dari salah seorang karyawan Sony
Picture Entertainment (tidak ingin disebutkan namanya) yang bersedia menceritakan
kondisi kerja mereka setelah beberapa data penting (slip gaji, film terbaru,
email, dll) mereka diretas oleh sekelompok hacker.
“..Kondisi ini begitu berbeda bagi semua orang (karyawan)”
Kata karyawan ini. Dia begitu bersemangat, optimis, walaupun setelah dia tahu
bahwa informasi akun banknya telah diperjualbelikan di pasar gelap online. Dia
juga khawatir identitasnya juga telah dicuri. Dia gemetaran ketika membayangkan
informasi rahasianya dibahas di sebuah forum oleh orang-orang yang tidak
dikenalnya. Dia punya hak untuk diperhatikan atas semua yang telah terjadi.
Dia bekerja di Sony Pictures. Dia mengatakan bahwa sekarang
dia bekerja di sebuah kantor yang sangat tertutup, mengingatkan kembali di
era-era awal saat internet tidak ada.
“kita seperti
terjebak di tahun 1992 disini,” kata karyawan ini.
Kaywayan ini meminta untuk namanya tidak disebutkan tapi dia
bersedia berbicara sedikit tentang hari-harinya bekerja sebagai karyawan Sony
Pictures setelah serangan hacker. Dia berkata bahwa beberapa hal sudah mulai
kembali normal dan entah mengapa, terasa lebih tenang.
Tetapi hal yang paling menggagunya adalah sekarang dia harus
bergantung kepada teknologi lama untuk melakukan pekerjaan yang baru. “kita jarang sekali menggunakan email dan voicemail jadi
orang-orang berbicara satu sama lain. Beberapa orang harus mengirim beberapa
fax. Mereka mengeluarkan printer lama dari gudang untuk menyelesaikan pekerjaan
mereka,” kata perempuan ini. “Ini Gila!”
Begitulah keadaan sebuah perusahaan besar yang mengalami
masalah keamanan yang massive: suara mesin fax dan setiap partner kerja
sekarang dipaksa untuk berbicara secara langsung satu sama lain tidak lagi
mengandalkan email atau pesan instant.
Sejak hacker mulai mempublikasikan email-email rahasia yang didapat dari Sony Pictures pada 24 November 2014, perusahaan entertainment ini ada dalam keadaan panic. Aksi hacker ini sangat luas, menyasar semua orang dari kontraktor sampai direktur.
Secara internal, SPE (Sony Pictures Entertainment) bereaksi.
Semua karyawan telah diberikan perlindungan untuk mencegah pencurian identitas
selama satu tahun dan banyak dari mereka telah membayar Lifelock, sebuah sistem
pencegah pencurian data yang sangat popular. Yang lainnya khawatir mereka akan
menemukan data kartu kredit mereka di lelang secara online. Semua orang telah mengganti
password mereka di semua system, termasuk password Facebook dan Kartu Kredit.
“Akun bank saya telah diretas (pada serangan hacker hari pertama)” kata sumber kita yang bekerja di SPE di Los Angeles. “Mulanya kami kira itu adalah kejadian yang benar-benar tidak disengaja.”
Sekarang dia mencurigai seseorang telah menemukan sesuatu di
“email dump” yang memungkinkan mereka mengakses akunnya.
Dia berkata bahwa sekarang dia dan teman kerjanya menjadi
lebih dekat. Manager atas telah memberitahukan komunikasi tatap muka, sebuah
konsep yang aneh pada bisnis abad 21. “Mereka berkata ini adalah waktu yang
tepat untuk mendekatkan diri satu sama lain dan berhenti melihat handphone dan
mulai bicara satu sama lain. Setiap orang dengan beberapa cara dapat dekat satu
sama lain.
Lebih banyak orang berinteraksi dan mulai tau orang-orang yang berbeda di departemen yang berbeda,” kata Dia.
Sayangnya, beberapa sistem internal belum dapat digunakan, memunculkan
masalah-masalah baru. Sumber kita melihat komputer-komputer yang belum pernah
di ‘backup’ dalam satu dekade. Itu artinya masih tua, mempunyai potensi software
yang tidak aman dan hardware tua. “banyak orang tidak aman dalam bisnis seperti
ini,” kata Dia.
Tidak semuanya hilang
“Kantor kami hampir semuanya berfungsi. Kita masih menuju
kearah sana. Kami baru saja mendapatkan Voicemail kembali. Semua orang sedikit
tenang sekarang setelah kepanikan itu. Beberapa orang mendapati komputer mereka
diambil tetapi orang-orang yang menggunakan Mac baik-baik saja,” Katanya. Dia
berkata sebagian besar pekerjaan diselesaikan di iPad dan iPhone. System Email
darurat telah dipasang namun belum dapat mengirim attachment.
“Ada beberapa departemen yang mempunyai beberapa printer dan
komputer dan beberapa hanya punya satu atau dua komputer untuk satu kantor,” Katanya.
“dalam beberapa aspek kita seperti
bekerja di kantor dari 10 tahun yang lalu.”
Tulisan diatas adalah hasil translate manual dari artikel
asli yang berbahasa Inggris, semua tulisan atau kata-kata murni berasal dari
artikel tersebut (link artikel asli ada diakhir tulisan ini).
Ini adalah salah satu dari efek penyerangan hacker terhadap
Sony Pictures Entertainment, dan dari cerita diatasa kita tahu seberapa
pentingnya keamanan pada sebuah system. Semoga dengan artikel ini kita dapat
lebih menjaga data-data pribadi kita yang berada di Internet.
Punya berita terbaru tentang Penyerangan hacker di Sony
Pictures Entertainment? Bisa dibagikan di kolom komentar. Terimakasi.
Sumber (TechCrunch.com)